Video game jelas merupakan sarana hiburan yang sangat  mengasyikan. Namun di saat yang bersamaan, video game juga bisa menjadi  'pembunuh'. Mengapa?
Dalam kurun waktu beberapa waktu  terakhir, sudah terjadi banyak kasus pengguna yang tewas karena bermain  game. Mereka tewas karena bermain game melampaui batas kondisi fisik.
Menurut  Wikipedia 'kecanduan video game' adalah penggunaan yang berlebihan dari  game PC maupun konsol di kehidupan sehari-hari. Contoh dari kecanduan  game yakni seperti menguncilkan diri dari keluarga dan teman selama  berhari-hari hanya untuk bermain game.
Sampai saat ini pun belum  ada diagnosa secara medis mengenai kecanduan game. Sementara pengajuan  bahwa kecanduan game adalah bentuk terbaru dari Diagnostic and  Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) telah diajukan.
Salah  satu kasus terbaru penggunaan game berlebih yang menewaskan penggunanya  terjadi di Taiwan. Seorang pria meninggal dunia karena terlalu lama  bermain game. Parahnya lagi, warnet tempatnya bermain tak sadar kalau ia  meninggal setelah 13 jam berlalu.
Chen Jung-yi, nama pemuda  tersebut tewas setelah bermain game World of Warcraft selama 23 jam.  Orang-orang di warnet tersebut pun baru sadar kalau Jung-Yi tewas  setelah 10 jam kemudian, tepatnya ketika sang penjaga warnet memberi  tahu kalau waktunya sudah habis.
Sang penjaga warnet mengatakan  bahwa ia melihat bahwa wajah Jung-yi menghitam dan terduduk kaku. Di  fotonya pun terlihat kalau posisi Jung-Yi ketika tewas masih seperti ia  ketika bermain game, sambil memegang keyboard.
Kasus tewas saat  bermain game bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, sudah ada  beberapa kasus terjadi; yang rata-rata disebabkan karena terlalu lama  bermain game, sehingga kondisi fisik merosot tajam.
Lalu contoh  berikut adalah pemuda Inggris yang tewas, dengan penyebab yang sama,  terlalu lama bermain game. Chris Staniforth, usia 20 tahun, adalah  seorang pemuda yang seperti pria lain seusianya, senang main video game.  Tapi ia lupa waktu. Ia memainkan Xbox 360 kesayangannya sampai lebih  dari 12 jam, tanpa rehat, bangun atau menggerakkan badannya sama sekali.
Akibatnya  ia terkena kejang-kejang dan mati. Kematian Staniforth didiagnosis  karena thrombosis vena dalam. Darah Staniforth yang seharusnya mengalir  menjadi macet karena mengalami pembekuan. Darah beku pada vena kaki  sebenarnya tidak berbahaya.
Yang bahaya adalah jika darah beku itu  bergerak ke arah muara melalui jantung, dan menyangkut di paru-paru.  Ayah Staniforth mengatakan 'Anak-anak sangat suka main game ini dalam  waktu yang sangat lama, tapi mereka tidak menyadari bahwa hal tersebut  bisa membunuh,'
Sama halnya seperti yang terjadi di Indonesia,  akhir tahun lalu. Dede Hendri (20), seorang pemuda yang hobi bermain  game online ditemukan tewas di warnet Zi-Net di Jalan Cipinang Kebembem  I/25 RT 11/13, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur.
Dia  meninggal setelah bermain game semalam suntuk pada Minggu (4/12/2011)  pagi. Warga Jalan Pisangan Lama III Rt. 03/08, Pisangan Timur, Jakarta  Timur itu ditemukan telah tewas oleh Akmal Usman (31) penjaga warnet  tersebut.
Seperti dilansir Bidhumas Polda Metro Jaya, Akmal  menerangkan bahwa korban sejak Sabtu (3/12/2011) malam sekira pukul  21.00 WIB sudah berada di warnet main game online. Hingga Minggu pagi  sekira pukul 03.00 WIB korban masih terlihat bermain dan mengobrol  dengan saksi.
Pada pukul 04.00 WIB korban minta ijin kepada Akmal  untuk tidur di warnet. Namun setelah pukul 08:15 WIB, karena sudah  siang, Akmal bermaksud akan membangunkan korban. Saat dibangunkan,  korban sudah tidak bergerak meninggal dunia. Kejadian ini kemudian  dilaporkan ke Polsek Metro Pulogadung.
Jantung adalah salah satu  faktor pemicu kematian para gamer yang main berlebih. Pada 2005, Lee  Seung Seop Tewas oleh game Starcraft. Starcraft merupakan permainan yang  bisa membuat kecanduan. Pihak berwenang mengatakan bahwa hal itu karena  'gagal jantung yang berasal dari kelelahan.'
Nah, sudah banyak kasus yang bisa dijadikan pelajaran. Apakah harus ada lagi kasus terulang karena bermain game berlebih?
Sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1827214/video-game-pembunuh-yang-mematikan