Pria asal Belgia tersebut memang memiliki minat yang tinggi akan burung laut yang tidak dapat terbang itu.
Hal tersebut disebabkan ketika dia mengalami kecelakaan 40 tahun silam dan mengakibatkan dirinya mengalami nyeri pada pinggul sehingga dia tidak dapat berjalan normal.
Nyeri pada pinggulnya, membuat David berjalan seperti penguin yang terhuyung-huyung. David pun dijuluki oleh masyarakat sekitarnya sebagai si Bapak Penguin. Demikian lansir Dailymail, Jumat (30/9/2011).
Penguin seperti sudah melekat dengan diri David, sebanyak 3.500 memorabilia penguin telah terkumpul di rumah David yang kini telah dijadikannya museum penguin.
David pun berkeinginan dimakamkan di Antartika, tempat hidup para penguin, ketika dia mati nanti.