Tamae Watanabe menjadi perempuan tertua yang berhasil mencapai Puncak Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia.
Dalam
jumpa pers di Katmandu, ibukota Nepal, Jumat (25/5/2012), Watanabe yang
mencapai puncak Everest pada 19 Mei lalu pada usia 73 tahun 180 hari,
mengakui dia baru merasa dirinya sudah tua ketika berada di puncak
Everest.
Dengan mencapai puncak Everest, Watanabe menaklukan rekor
pendaki perempuan tertua yang mencapai puncak Everest yang
diciptakannya sendiri 10 tahun lalu. Watanabe juga berhasil mencatat
rekor ini setelah dia pulih dari cedera tahun 2005, yang membuat tulang
belakangnya patah dan dia tak yakin bisa mendaki lagi.
"Lebih
sulit bagi saya mendaki kali ini. Saya merasa lebih lemah dan kekuatan
juga berkurang. Kali ini sungguh berbeda. Saya semakin rasa bahwa diri
saya sudah tua," ujar Watanabe, kepada wartawan setelah dia mencapai
Katmandu dari puncak Everest.
Tamae Watanabe mencapai puncak
Everest dari sisi Tibet pada 19 Mei lalu. Pada hari yang sama, lebih
dari 200 pendaki berupaya mencapai puncak Everest, melalui rute selatan
yang lebih ramai di Nepal. Pada saat itu empat pendaki tewas,
kemungkinan karena sakit di ketinggian dan dehidrasi.
Watanabe
mengakui, suatu hal yang mengejutkannya adalah temperatur di Everest
yang lebih hangat, dibandingkan dengan pendakian sebelumnya. Kemungkinan
temparatur yang semakin hangat ini, berkaitan dengan perubahan iklim
yang membuat dunia lebih panas.
"Saya akan mendorong kampanye menetang pemanasan global," ujarnya.
Perempuan
Jepang ini berniat saat kembali ke negerinya, dia akan mengajak
perempuan Jepang yang lebih muda, untuk mencoba melakukan pendakian
puncak gunung termasuk Everest.
Watanabe menjadi perempuan tertua
yang mencapai Everest. Namun dari sisi manusia tertua yang mencapai
Puncak Everest, masih dipegang oleh Min Bahadur Sherchan dari Nepal yang
berhasil mencapai puncak Everets tahun 2008 pada usia 76 tahun.
kompas.com