Piranha merupakan ikan air tawar yang masuk dalam family Characidae. Characidae adalah turunan dari ordo Characiformes, yaitu jenis ikan air tawar yang termasuk dalam golongan omnivora. Habitat aslinya adalah di sungai2 di negara2 Amerika Selatan. Dalam bahasa Venezuela, piranha disebut caribes dan terkenal sebagai ikan yang memiliki selera terhadap daging.
Piranha
memiliki panjang tubuh dari beberapa centi hingga 40 cm. Memiliki gigi
yang tajam dan berbentuk segitiga. Beberapa spesies merupakan pemakan
tumbuh-tumbuhan, namun kebanyakan pemakan daging. Sebagian besar
spesies piranha pemakan daging hanya akan melahap ikan lain, dengan
satu gigitan kecil berbentuk setengah lingkaran pada sirip atau sisik
ikan lain sebelum membiarkan ikan yang terluka berenang melarikan diri.
Setiap sirip atau sisik mengandung antara 35-85% protein, yang
membuatnya begitu bergizi. Selain itu, sungai air hitam Amerika Selatan
kerap kali hanya mengandung sedikit kalsium dan fosfor, dan sisik atau
sirip ikan penuh dengan mineral-mineral ini. Sirip atau sisik korban
akan tumbuh kembali dalam beberapa minggu sehingga piranha bisa mendapat
makanan lagi. Piranha itu seperti hewan ternak yang dengan lembut
menggigit hanya beberapa rumput terus-menerus.
Terdapat
sekitar 40 spesies piranha yang ditemukan di Amerika Selatan dari
Argentina utara sampai Kolombia, namun hanya sekitar tiga spesies
(terutama piranha perut merah/red bellied yang menunjukkan tanda-tanda
agresi yang nyata. Dalam bahasa Tupi Amazon setempat, kata piranha
berarti “ikan bergigi”. Beberapa bahasa atau dialek memberi ikan ini
nama caribe yang berarti “kanibal” atau, terkadang, “pengebiri
keledai”.Beberapa spesies piranha hampir sepenuhnya pemakan
tumbuh-tumbuhan, lebih suka makan bunga, buah, kacang-kacangan, dan
benih. Makanan ini mungkin berkembang perlahan akibat banjir besar
Amazon, yang dapat membanjiri area seukuran Inggris selama tujuh bulan
setiap kalinya. Sekitar 200 spesies ikan, termasuk beberapa spesies
piranha, bermigrasi ke tempat makanan yang baru untuk makan dan
berkembang biak. Dalam banyak kasus, benih tumbuhan perlu melewati usus
piranha untuk membantunya berkecambah dengan lebih baik.
Piranha
pemakan daging umumnya lebih suka makan atau mengais-ngais hewan mati
ketimbang menyerang hewan hidup. Mereka cenderung berenang bergerombol
bersama sekitar 20 ekor atau lebih namun perlakuann ini bukan
menunjukkan agresivitas mereka, malah menunjukkan sistem pertahanan
kelompok piranha tersebut. Ilmuwan Brazil, Profesor Ivan Sazima, dari Institute of Biology, Universidade Estadual de Campinasin
dalam bertahun-tahun penelitian perihal piranha tidak menemukan satu
kasus pun piranha yang membunuh manusia. Profesor Ivan Sazima dan timnya
hanya menemukan orang yang sudah mati di dalam sungai, sebelum piranha
datang menggigitnnya. Misalnya, mayat orang yang tenggelam yang memang
tinggal tulang dan kehilangan semua dagingnya karena piranha namun hal
itu pun terjadi setelah mayat berada empat hari di sungai. Setelah 20
jam dalam air, mayat yang tenggelam lainnya kehilangan daging tangan
dan kaki, namun tubuhnya tidak. Orang ketiga, yang meninggal akibat
serangan jantung saat berada di dalam air, hanya sedikit dagingnya yang
hilang setelah beberapa jam di dalam air.
Bagaimanapun,
ada kasus yang langka di mana piranha (biasanya piranha perut merah)
akan benar-benar membuat air berbuih. Ada satu situasi ketika nelayan
setempat dengan sengaja melempar usus ikan yang tidak diinginkan ke
bagian kecil sungai. Dengan berlalunya waktu, piranha belajar untuk
bermigrasi ke tempat yang makanannya enak dan dapat dihancurkan dengan
cepat, misalnya ayam mati yang sudah dicabuti bulunya dan dengan sengaja
dilemparkan ke dalam air. Piranha yang telah terkondisi memakan usus
yang berdarah ini akan memakan seekor ayam dengan bersemangat. Namun,
hanya beberapa meter ke hulu, segerombolan piranha yang berbeda, dari
spesies yang sama, yang belum terkondisikan seperti itu selama suatu
periode waktu, tidak akan senang melahap ayam mati yang sudah dicabuti
bulunya.
Situasi
lain di mana ada air berbuih akibat piranha yang rakus adalah ketika
seluruh gerombolan burung sedang merawat anak-anak mereka di sebuah
pohon di atas sungai. Induk burung merawat anak-anaknya dengan
memuntahkan makanannya pada anak-anaknya. Arah muntahan makanan ini
tidak sempurna, dan gerak refleks bayi-bayi burung ini belum cepat dan
akurat, sehingga beberapa makanan muntahan ini jatuh ke air dari mulut
mereka. Piranha dibawahnya beradaptasi untuk menunggu makanan gratis
dari atas, sama seperti yang mereka lakukan pada ayam. Sekali mereka
terkondisi memakan makanan jatuh gratis ini, piranha akan menyerang bayi
burung yang jatuh ke sungai di bawahnya.
Bahkan Richard Conniff dalam bukunya yang berjudul Swimming with Piranhas at Feeding Time
menceritakan bahwa tidak gambaran Piranha seperti yang selama ini
dibesar2kan oleh para sineas Hollywood adalah tidak benar. Richard
Conniff membuktikan hal tersebut dengan memutuskan untuk “berendam” di
Aquarium Seaworld di Dallas, Amerika, ketika piranha tersebut sedang
diberi makan. Richard Conniff adalah seorang penulis Amerika yang
mengkhususkan pada tulisan2 perihal alam liar dan binatang2 berkaki 2,
4, 6 dan 8. Beliau banyak menulis jurnal di TIME, Smithsonian Magazine, Atlantic Monthly, New York Times, National Geographic dan lainnya. Selain itu beliau juga menjadi presenter acara2 wild life di National Geographic, Animal Planet, BBC dan lainnya.
Akhir
tahun 2003, Profesor Ivan Sazima menulis tentang betapa peningkatan
jumlah bendungan sungai yang mengarah pada peningkatan kasus piranha
yang menyerang orang-orang yang mandi di sungai. Ia menggambarkannya
dalam jurnal ilmiahWilderness and Environmental Medicine
tentang bagaimana induk piranha yang merawat bayi-bayi mereka akan
melindungi anak-anak mereka dari manusia hanya dengan satu gigitan per
manusia.Sebuah sungai biasanya dibendung untuk memperlambat air sehingga
turis dan orang setempat dapat berenang, atau untuk pencegahan banjir
seiring meningkatnya populasi. Namun piranha bintik (Serrasalmus spilopleura)
senang berkembang biak dalam arus air yang lambat. Mereka bertelur di
rumput liar yang mengapung atau terendam. Arus yang cepat biasanya
membawa tanaman ini ke tempat lain, namun mereka bertahan hidup lebih
baik dalam air yang tenang, jadi jumlah piranha akan bertambah 10 kali
lipat dalam kondisi seperti itu. Induk piranha yang gelisah menjaga
larva-larva mereka, yang berenang dengan nyaman dalam naungan tanaman
itu.Sayangnya, perenang mendadak mengganggu tanaman air tadi dan bayi2
piranha. Orangtua piranha yang kesal akan menukik untuk memberi satu
gigitan peringatan pada si perenang, meninggalkan luka berdarah
berbentuk lingkaran. Namun piranha lain akan meninggalkan si perenang
sendirian dan tidak pernah melakukan rentetan mencabik daging sampai
tinggal tulang seperti yang terkenal dalam film-film.Di kota Santa Cruz
di Conceicao, di tepi Sungai Rio Mogi Guacu, tidak pernah ada piranha
yang menggigit sebelum sungai dibendung pada tahun 1998. Namun sejak
itu, munculnya serangan piranha meningkat. Dalam waktu singkat selama
lima minggu, ada 38 serangan piranha – semuanya dilakukan untuk
melindungi bayi-bayi piranha.
Barry Chernoff, Profesor Studi Lingkungan dari Wesleyan University menyebut
piranha sebagai “monster palsu”. Dugaan beliau adalah bahwa penjelajah
Eropa yang mula-mula pergi ke Amerika Selatan harus kembali dengan
spesimen dan kisah-kisah agar dapat cukup mengesankan penyokong dana
sehingga mereka akan kembali memberi para penjelajah setumpuk uang untuk
kembali dan melanjutkan penjelajahan mereka. Penelitian beliau pada
tahun 1984 di Amerika Selatan membuktikan bahwa tidak ada penduduk
setempat (dekat bantaran sungai Amazon) yang kerapkali kehilangan jari
kaki atau tangannya sehabis beraktivitas di sungai. Bahkan beliau
menyaksikan bahwa anak2 penduduk setempat berenang dengan santai di
sungai tersebut tanpa ada satupun kasus perihal serangan piranha.
Kita
menerima reputasi yang mengerikan dari ikan piranha. Berdasarkan semua
sumber yang umum seperti film-film James Bond, film Piranha II, dan
game Tomb Raider III, piranha dapat mencabik-cabik daging seorang
manusia dalam hitungan menit. Gambaran mentalnya adalah, anda berubah
dari manusia yang penuh dengan daging menjadi tulang belulang dalam
sekejap. Bahkan mantan presiden AS, Teddy Roosevelt, setelah perjalanan
ke Brazil tahun 1913 menulis bahwa piranha merupakan “ikan yang paling
ganas di dunia. Mereka tanpa pikir panjang akan menyambar jemari yang
dimasukkan ke dalam air. Mereka akan mengoyak dan melahap hidup-hidup
manusia atau makhluk yang terluka”. Namun, tampaknya piranha merupakan
korban yang paling.
sumber : fenz-capri.blogspot.com
sumber : fenz-capri.blogspot.com