Gula
selalu hadir dalam berbagai makanan dan minuman sehari-hari. Tapi
terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit yang
mempengaruhi kesehatan. Mengonsumsi banyak gula ternyata bisa memberikan
efek yang cukup mengerikan.
Menurut
American Heart Association (AHA), rata-rata orang dewasa di Amerika
Serikat mengonsumsi 22 sendok teh gula tambahan sehari, sementara remaja
mengonsumsi 34 sendok teh sehari.
Berikut efek-efek mengerikan dari gula seperti dikutip dari Fitbie, Minggu antara lain :
Meningkatkan risiko diabetes
Mengonsumsi
minuman manis, seperti softdrink, minuman buah dan minuman olahraga
dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Hasil studi baru yang
melibatkan lebih dari 310.000 pasien menyatakan orang yang minum 1-2
porsi makanan manis sehari mengalami peningkatan risiko diabetes tipe 2
sebesar 26 persen.
Mengonsumsi minuman manis cenderung menyebabkan kenaikan berat badan, yang merupakan faktor risiko untuk diabetes.
Diet tinggi glikemik dapat menyebabkan jerawat
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Nutrition & Food Research,makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi kulit.
Makanan
tinggi glikemik, seperti karbohidrat olahan, minuman manis, dan bahkan
buah-buahan tertentu dapat menyebabkan lonjakan besar dalam gula darah
bila dimakan.
Sedangkan
makanan rendah glikemik, seperti gandum utuh akan dipecah menjadi gula
lebih lambat. Sehingga jenis makanan tersebut tidak menyebabkan lonjakan
gula darah. Para peneliti menemukan orang yang diet rendah glikemik
mengalami penurunan 50 persen pada jerawat.
Sedangkan
orang yang diet tinggi glikemik mengalami kenaikan 14 persen. Para
peneliti berspekulasi bahwa resistensi insulin, umumnya terkait dengan
makan diet tinggi glikemik mungkin menyebabkan peradangan dan produksi
minyak penyebab jerawat.
Meningkatkan risiko penyakit jantung
Makan
lemak dalam jumlah berlebihan bukan satu-satunya yang meningkatkan
risiko penyakit jantung. Gula juga memainkan peran langsung pada
kesehatan. Sebuah hasil studi menemukan orang yang mengonsumsi lebih
dari 17,5 persen kalori dari gula sekitar 20-30 persen lebih mungkin
untuk memiliki kadar trigliserida yang tinggi.
Trigliserida
merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Bila mengkonsumsi
gula lebih dari yang dibutuhkan, maka kelebihan gula dalam bentuk
trigliserida akan disimpan dalam sel lemak. Kadar trigliserida yang
tinggi dan kadar HDL yang rendah berkontribusi terhadap aterosklerosis.
Aterosklerosis merupakan suatu kondisi pengerasan arteri yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan serangan jantung.
Meningkatkan kemungkinan depresi
"Makan gula dan karbohidrat dapat meningkatkan suasana hati, namun memicu tubuh melepaskan hormon serotonin," kata Teitelbaum.
Kelebihan
gula dapat mempengaruhi suasana hati. Beberapa ahli percaya resistensi
insulin mungkin memaksa pelepasan hormon stres kortisol dan GLP-1.
"Gangguan
perilaku, pada umumnya dipengaruhi oleh jumlah gula yang dikonsumsi.
Fluktuasi kadar gula darah mendorong metabolisme dan suasana hati," kata
Teitelbaum.
Meningkatkan risiko Infeksi jamur
"Peningkatan kadar gula tubuh dapat membantu fermentasi jamur," kata Teitelbaum.
Infeksi
jamur di mulut biasanya disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur
Candida. Ketika gula darah sangat tinggi, kelebihan gula dalam air liur
dan urine menyediakan tempat perkembangbiakan yang sempurna bagi jamur.
Meningkatkan risiko kanker
"Hubungan
antara gula dan kanker cukup menakutkan. Meskipun tidak terbukti bahwa
gula menyebabkan pertumbuhan kanker dalam tubuh secara langsung, namun
obesitas dapat meningkatkan risiko mengembangkan sejumlah kanker," kata
Bennett.
Sejumlah
penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara konsumsi gula dan
peningkatan risiko kanker. Wanita dengan kadar gula darah sangat tinggi
jauh lebih mungkin untuk menderita kanker payudara.
Asupan gula harian yang ideal
Berdasarkan rekomendasi British Nutrition Foundation, batas maksimal asupan gula harianuntuk orang dewasa normal adalah 90 gram atau tidak lebih dari setengah cangkir.
Jumlah
90 gram gula tersebut sudah termasuk semua jenis gula, baik gula murni
maupun gula buatan, juga yang berasal dari makanan atau minuman yang
mengandung gula.
Bila
orang mengonsumsi gula melebihi asupan harian yang direkomendasikan,
tubuh akan meningkatkan keluarnya kalsium melalui urine, menyebabkan
karies gigi dan beberapa penyakit berat seperti diabetes dan
komplikasinya seperti jantung.
Jika
seseorang mengonsumsi gula lebih dari 100 gram, maka bisa menurunkan
kemampuan sel darah putih untuk membunuh bakteri atau virus jahat dalam
tubuh sebesar 40 persen. Sistem kekebalan tubuh akan mulai berkurang 30
menit setelah makanan dikonsumsi dan akan terus berkurang hingga selama 5
jam.
triafriadi.blogspot.com